Tanadiri, yang juga bermakna I am Forest, merupakan tajuk pameran karya model sekaligus pelukis Han Chandra. Digelar sebagai bagian dari ekshibisi seni Unknown Asia 2025 di Osaka, Jepang, pada 5-7 Desember silam. Tanadiri memanifestasikan kerinduan, sekaligus luapan keresahan akan hubungan antara manusia dan alam yang kian terasa berjarak. Memandang kanvas Han, audiens dihadapkan pada sosok imajiner serupa makhluk hibrida hasil perkawinan manusia dengan tumbuhan. Visi sang pelukis ialah meyuarakan ajakan untuk kembali menemukan kesadaran purba akan manusia sebagai hasil evolusi panjang yang belum juga selesai.

“Melalui pameran di Osaka ini, saya ingin menghadirkan karya-karya yang mengajak kita merenungkan kembali hubungan kita dengan alam dan seluruh makhluk hidup. Harapan saya, pesan keselarasan yang saya tuangkan dapat menginspirasi siapa pun untuk menjaga, merawat, dan hidup berdampingan di bumi yang kita huni bersama,” jelas Han.

Proses penciptaan Tanadiri membutuhkan waktu kurang-lebih satu tahun. Gagasan awalnya muncul pada November 2024, lalu dicurahkan ke dalam bentuk sketsa mulai Februari 2025. Kombinasi warna pastel nan lembut digurat menggunakan cat akrilik untuk menghasilkan tekstur lebih hidup. Menarik benang merah yang mempertajam pesan visinya, Han turut menggandeng penulis dan pemerhati seni, Venerdi Handoyo, sebagai kurator. Hasilnya, 10 karya lukis terpilih mengisi bilik pameran Han Chandra. Sebuah rangkaian yang tampak manis menjalin asa tentang kehidupan manusia dan alam dalam kesatuan harmoni.