CULTURE

19 September 2025

Atmosfer California Menyelimuti Showroom sekaligus Kediaman Pemilik ZIA Tiles di Madrid, Spanyol


PHOTOGRAPHY BY Michael Clifford

Atmosfer California Menyelimuti Showroom sekaligus Kediaman Pemilik ZIA Tiles di Madrid, Spanyol

Text by Nadine C. Januardy

Permainan komposisi merupakan satu elemen desain yang jelas tampak kali pertama melangkah masuk ke kediaman milik pendiri ZIA Tiles, Danny Mitchell dan Mike LeFlore. Berlokasi di bangunan courtyard bergaya tradisional abad ke-19 di pusat kota Madrid, Spanyol, spasial apartemen ini tampil kontemporer dengan penerapan multifungsi sebagai hunian tempat tinggal yang kaya pencahayaan natural serta showroom ZIA basis Eropa.

Danny dan Mike berasal dari Los Angeles, di mana masyarakatnya menyukai esensi dekat dengan alam dan konsep ruang terbuka. Sebab itu, setiap ruang dalam apartemen digubah agar dapat menerima pencahayaan natural yang maksimal. Kendati berjiwa Californian, keduanya tetap mempertahankan karakteristik khas Spanyol senantiasa hidup dalam bangunannya. Warna-warna earthy, meliputi terakota, rust, dan ochre yang merefleksikan paras romantis waktu senja di Madrid pun dipilih jadi palet huniannya. Alhasil, suasana terang tercipta secara hangat mengalir di seluruh ruangan.


Dalam membangun hunian idaman mereka, Danny dan Mike bekerja sama dengan duo desainer asal London, Pernille Lind dan Richy Almond, yang merupakan dalang di balik biro desain Lind + Almond. Setiap titik dirancang impresif, misalnya area masuk yang mencuatkan kesan mendalam dengan ubin semen custom yang playful. Sebuah manifestasi terhadap persona sang pemilik rumah yang dihormati akan warisan desain ubin ZIA.

Menjelajah ke dalam, dapur tampak selayaknya pusat kehidupan rumah. Di sini adalah tempat berkumpul bagi keluarga dan teman-teman dekat yang datang berkunjung. Ruangan ini didesain secara menawan oleh island tembaga yang unik, yang warnanya akan semakin indah seiring berjalannya waktu. Di dinding belakang, ubin cotto merah buatan tangan dari San Miguel de Allende berpadu harmonis dengan marble countertop Alicante yang kaya warna. Di atasnya, lampu gantung tembaga memancarkan cahaya keemasan lembut, menghangatkan suasana ruang.


Desain ruangnya menjadi lebih kontemplatif saat beranjak ke bagian lain hunian. Ruang duduk keluarga misalnya memancarkan suasana tenang, namun secara visual kaya akan tekstur berkat penerapan dinding plaster berwarna creamy bone, dan kehadiran perapian berlapis ubin zellige geometris serta melengkung sofa bermaterial linen yang menciptakan atmosfer bersahaja. Menjaga intimasi, tamu dijamu di living room yang bernuansa dramatis lewat penataan furnitur bergaya vintage dari dealer lokal di Madrid. Sementara itu, kamar utama tampil terang dengan alur pencahayaan nan lembut yang menyaring lewat jendela tua. Tempat tidur oak dan pippy oak menyempurnakan kesan grounding yang menenangkan. Bila menoleh ke langit-langit di atasnya, lampu gantung bermaterialkan sulaman benang kitan Maroko menambah detail craft sekaligus mengaksentuasi secara sculptural.


Kerajinan tangan tradisional Maroko juga tampak dimuliakan lewat tatanan kamar mandi yang dialasi ubin zellige, bergaris rancang kontemporer buatan tangan koleksi ZIA. Permainan pola gradasi rona yang memadupadankan putih, warna-warna earthy nan hangat, hingga bermuara ke hijau giok. Pola ini terinspirasi oleh patung Charles III berwarna verdigris yang mengaksentuasi ruang di sebelahnya. Paradoks desain hunian yang menolak untuk dikotakkan dalam satu identitas. Atmosfernya bergerak di antara benua dan budaya, namun tetap penuh karakter personal.