21 Mei 2025
Merayakan Keindahan Tanpa Batas Lewat Koleksi High Jewellery Bvlgari Polychroma

Text By Kyana Umar
Di Taormina, kota tepi laut yang memikat di timur Sisilia, Bvlgari memperkenalkan babak baru dalam dunia perhiasan mewah lewat koleksi high jewellery terbarunya: Polychroma. Koleksi ini bukan hanya soal perhiasan, tapi sebuah cerita tentang warna, emosi, dan keberagaman yang ditampilkan lewat cara paling megah. Di tengah kemegahan teater Yunani kuno, pertunjukan tiga babak arahan koreografer ternama Sir Wayne McGregor membawa koleksi ini hidup dalam gerak, cahaya, dan nuansa.
Doc. Getty Images
Malam peluncuran ini semakin bersinar dengan kehadiran para bintang dunia seperti Priyanka Chopra Jonas, Lisa Manobal, Viola Davis, dan Liu Yifei; di mana tiap sosok istimewa tersebut tampil memukau mengenakan koleksi high jewellery Polychroma. Sementara itu, gala dinner yang diselenggarakan di Grand Hotel Timeo menampilkan suasana khas Italia Selatan yang hangat—dengan keramik Caltagirone, patung klasik, dan buah-buahan lokal yang berbaur indah dengan warna-warni berani dari koleksi ini. Terdiri dari lebih dari 600 karya, termasuk 250 desain baru, 60 perhiasan bernilai miliaran, dan 5 karya utama, Polychroma menjadi lebih dari sekadar koleksi—ia adalah pengalaman yang menyatukan seni, fashion, dan budaya.
( Cosmic Vault necklace )
Nama Polychroma sendiri berasal dari kata Yunani yang berarti 'banyak warna'. Sesuai dengan namanya, warna menjadi nyawa dari koleksi kali ini. Lewat batu-batu mulia yang unik, mulai dari rubellite 106 karat, Royal Blue sapphire 123.35 karat, hingga emerald 241.06 karat, Bvlgari mengajak para perempuan untuk masuk ke dalam dunia warna yang kaya, emosional, dan penuh kejutan. Semua batu ini dibentuk dalam 16 potongan berbeda—dari cabochon hingga buff-top—untuk memperlihatkan keindahan alamnya dengan maksimal.
Celestial Mosaic Necklace.
Bagian paling istimewa dari koleksi ini ada pada deretan mahakarya yang disebut Gallery of Wonders. Di antaranya, ada kalung Cosmic Vault yang terinspirasi dari langit dan arsitektur Roma, serta menampilkan sapphire sugarloaf 123.35 karat yang luar biasa. Ada juga kalung Celestial Mosaic bertatahkan batu spinel seberat 131.21 karat yang dipadukan dengan batu tourmaline, onyx, emerald, dan berlian yang membentuk mozaik berwarna. Di sisi lain, kreasi Polychromatic Bloom hadir ceria dan berani dengan kombinasi batu rubellite, peridot, dan tanzanite, sementara cincin Essence of Yellow menampilkan fancy vivid yellow diamond 45 karat dalam potongan Asscher cut yang langka. Dan yang paling dramatis, kalung Magnus Emerald dipersembahkan oleh Bvlgari dengan menampilkan batu emerald 241.06 karat dalam desain sautoir bergaya 70-an yang elegan dan berani.

Serpenti Aeterna Watch.
Tak hanya perhiasan, Polychroma juga memperluas keindahannya ke dunia jam tangan mewah. Salah satu kreasinya, Nuvole Preziose, sebuah pendant watch dengan sapphire kuning 6.88 karat dan detail kupu-kupu trembler dipersembahkan lengkap dengan elemen awan yang bisa dilepas dan dijadikan anting. Kreasi berikutnya, Notte Stellata Diva mengilustrasikan keindahan langit malam Roma yang romantis dengan kilauan batu sapphire biru dan yellow diamond yang menyerupai bintang.
Lain lagi halnya dengan kreasi Serpenti Aeterna yang merupakan versi modern dari ikon ular Bvlgari. Ramping dan penuh karakter, kreasi penunjuk waktu istimewa ini tersedia dalam kombinasi sapphire atau emerald. Pada kesempatan ini, Bvlgari turut memperkenalkan jam Gioco di Forme e Colori yang tampil playful dan artistik, dengan batu tanzanite 12.34 karat yang bisa dilepas sebagai bros dan deretan batu warna-warni lainnya. Sementara itu, penunjuk waktu Tubogas e Colori membawa gelang Tubogas ke level baru lewat kombinasi batu seperti citrine, pink tourmaline, aquamarine, malachite, dan coral yang berani dan segar. Semua kreasi jam tangan ini—kecuali Serpenti Aeterna—menggunakan mesin mikro Piccolissimo, yang hanya seberat 1.3 gram, dan merupakan yang terkecil di dunia.
Serpenti Aeterna Mini Top Handle Bag.
Lebih dari itu, Bvlgari juga membawa DNA Polychroma ke lini aksesori dan wewangian. High Jewelry Bags karya Mary Katrantzou memadukan kulit eksotis dengan penutup perhiasan yang bisa dipakai sebagai liontin. Untuk menyempurnakan penampilan para perempuan masa kini, koleksi kacamata Serpenti yang terbuat dari emas 18 karat dihiasi dengan berlian dan batu berpotongan baguette yang bisa disesuaikan secara personal. Dan yang tak kalah mewah, lini wewangian Polychroma Fragrances hasil kreasi maestro parfum Alberto Morillas menyatukan bunga mawar, jasmine sambac, sandalwood, dan oud assafi ke dalam botol Murano buatan tangan, masing-masing dihias bros perhiasan bertatahkan batu-batu seperti tanzanite, sapphire, coral, dan diamond—menjadikannya parfum yang tak hanya wangi, tapi juga bisa dikenakan sebagai perhiasan.
Polychroma Fragrances.
Koleksi ekstensif Polychroma menjadi bukti bahwa warna bukan sekadar estetika—ia adalah sebuah bahasa. Dan lewat bahasa ini, Bvlgari menyampaikan pesan tentang keindahan dalam keberagaman, kekuatan dalam ekspresi, dan kemewahan yang menyentuh emosi. Koleksi ini mempertegas posisi Bvlgari sebagai ‘The Roman Jeweler of the World’, yang tak hanya menciptakan perhiasan, tapi juga menghadirkan dunia baru yang penuh warna dan makna.