10 November 2025
Biasa Perkenalkan Koleksi ‘Believe’ yang Mewujudkan Indahnya Kesederhanaan di Jakarta Fashion Week 2026
Text by Syavilla Ramadhani ; (photo: Doc. Biasa)
Di balik setiap karya Biasa, selalu ada keheningan proses yang dijalani dengan penuh kesadaran. Jenama ini lahir di Bali pada tahun 1994 melalui Susanna Perini—seorang perancang yang percaya bahwa keindahan tidak harus berteriak. Ia melihatnya sebagai sesuatu yang hadir dari kesederhanaan, ketulusan, dan sentuhan manusia. Falsafah extraordinary simplicity bukan hanya tampilan visual, melainkan cara memandang keistimewaan yang muncul ketika kita memberi ruang bagi proses, bukan sekadar mengejar hasil. Dalam industri mode yang serba cepat, Biasa memilih berjalan dengan ritme yang lebih perlahan, memberi waktu bagi setiap detail untuk menemukan bentuknya. Nilai itu tidak hanya terlihat pada pakaian, tetapi juga pada Biasa Art, galeri yang memberi ruang bagi seniman kontemporer Indonesia untuk berkarya dan berbicara melalui medium yang mereka pilih.
Filosofi tersebut menemukan wujudnya melalui koleksi Believe yang ditampilkan pada Jakarta Fashion Week 2026. Koleksi ini lahir dari refleksi atas dunia yang bergerak serba cepat—penuh ketidakpastian tetapi juga menyimpan peluang. Believe bukan hanya rangkaian busana, tetapi ajakan untuk kembali percaya pada empati dan keberanian manusia untuk bangkit. Ada kejujuran yang terasa: tentang kerapuhan, tentang ragu, namun juga tentang kekuatan untuk tetap mencari cahaya di tengah hiruk-pikuk.
|
|
|
|
Narasi tersebut hadir melalui permainan tekstur dan material yang terasa spontan namun terarah. Lapisan organdi dan chiffon memberi kesan ringan seperti udara—lembut, rapuh, dan seolah bergerak mengikuti langkah peraga. Sementara itu, siluet yang lebih tegas dan struktural menjadi penyeimbangnya, menunjukkan babahwa ketegasan dan kelembutan dapat hidup berdampingan dalam satu tampilan. Teknik manipulasi kain dilakukan dengan teliti: ada lipatan origami, sculpting yang menyerupai tekstur pavlova, pintucks besar, hingga bordir polkadot. Sentuhan lain datang dari kain linen yang diberi sapuan lukisan tangan serta kaftan dengan motif marmer, membuat setiap busana terasa seperti karya seni yang hidup melalui gerak, melebihi sekedar sandang.
|
|
|
|
Sebagai lanjutan dari eksplorasi visual tersebut, koleksi Believe merangkai warna seperti alur emosi—dimulai dari hijau wasabi dan putih tulang yang segar dan penuh harapan, lalu meredam menjadi biru transparan dan putih bersih yang menenangkan, sebelum bergeser ke kontras hitam dan putih saat dualitas muncul. Paletnya kemudian menghangat dengan oranye dan merah garnet, hingga perlahan menetap pada merah bata dan cokelat yang membumi. Aksesori juga menjadi perpanjangan ceritanya dengan sebuah tas kelopak bunga sebagai simbol harapan, sepatu bertali menyerupai sebuah akar, hingga detail bentuk sarang lebah yang merujuk pada kerajinan tangan. Salah satu tampilan bahkan dibuat dari sisa material, sebagai gestur keberlanjutan. Koleksi ini dipersembahkan untuk Warwick Purser.
Dengan Believe, Biasa merayakan nilai yang tidak dapat digantikan oleh teknologi atau automasi: kehangatan dari sentuhan manusia. Koleksi ini dipersembahkan untuk Warwick Purser, sosok yang berjasa dalam memperjuangkan craftsmanship dan pelestarian budaya. Ada sesuatu yang sangat lembut namun kuat dari cara Believe berbicara—keindahan yang muncul dari keberanian untuk tetap percaya, dalam proses yang pelan, dalam karya yang dikerjakan dengan kejujuran. Di saat dunia bergerak cepat, Biasa mengingatkan: kekuatan sejati justru terletak pada hal-hal yang dilakukan dengan kesadaran dan sepenuh hati.







