CULTURE

10 Februari 2021

Ini Dia Wajah Baru Salon Haute Couture Chanel


Ini Dia Wajah Baru Salon Haute Couture Chanel

Adibusana merupakan jantung rumah mode Chanel. Tak hanya menawarkan pengalaman unik penuh karakter yang mampu menggoda para klien musim demi musim, koleksi adibusana Chanel dikenal lewat kelangkaan dan kesempurnaannya. Istimewa dan tak bercela, tiap helai gaun adibusana dibuat secara khusus di atelier Chanel di 31 rue Cambon, Paris, sebelum kemudian dipamerkan di salon haute couture Chanel yang terletak di bawah atap yang sama dengan butik dan apartemen mendiang Mademoiselle Chanel. Seperti yang Anda duga, salon haute couture Chanel memiliki peran yang begitu penting, tak hanya bagi Chanel namun bagi para klien-klien pecinta adibusana.

Pada bulan Januari 2021, Chanel memperbarui salon haute couture miliknya yang didesain oleh dekorator interior asal Prancis, Jacques Grange. Sebagai salah satu sahabat terdekat rumah mode Prancis tersebut, Grange memimpin proyek renovasi ini mengikuti arahan dan bimbingan Karl Lagerfeld. Meski mendiang Karl Lagerfeld tak dapat melihat penyelesaian proyek ini, penerusnya, Virginie Viard, setia mendampingi Grange dalam tiap momen perampungannya. “Saya ingin memberikannya aspek glamor, semangat adibusana yang lebih pada salon-salon ini, saya ingin menjadikannya sebuah showcase yang berharga,” ujarnya sebelum melanjutkan, “Proyek ini dikerjakan dengan berlandaskan kepercayaan.” 

Terinspirasi oleh sebuah foto arsip salon haute couture Chanel, Grange memutuskan untuk mengembalikan volume awal ruangan tersebut dan menyoroti tangga kaca bergaya Art Deco khas Chanel yang begitu terkenal. Kepopuleran tangga ini bahkan mendorong Kementerian Kebudayaan Prancis untuk mendeklarasikannya sebagai monumen historis. Pada anak-anak tangga bersejarah inilah, dahulunya, Coco Chanel kerap mengamati ekspresi para tamunya kala menghelat sebuah fashion show.

Selain menyegarkan area tangga, Grange menata kembali ruangan salon tersebut dan menambahkan kaca-kaca tinggi pada kolom-kolom ruangan. Pada sisi salah satunya, ia menempatkan sebuah pembatas ruangan Coromandel yang akan dengan segera mengingatkan siapapun pada kecintaan Mademoiselle Chanel pada hiasan ruangan bergaya oriental ini. 

Tiap aspek ruangan ini dipikirkan matang-matang oleh Grange agar menciptakan nuansa sophisticated, namun hangat dan nyaman. Baik lewat nakas berkaki gandum dari perunggu berlapis emas karya Goossens, meja konsol enamelle d ceramic oleh Giuseppe Ducrot, meja resin dan kaca kreasi Marina Karella, kursi-kursi Gio Ponti hingga koleksi lampu dari Patrice Dengel, seluruhnya dikurasi Grange dengan membayangkan semangat elegan Gabrielle Chanel yang melampaui masanya.