15 April 2025
Menyoroti Tren Perawatan Rambut Berbasis Fermentasi

Olesya (Open Up Models) photograph by Igor Vavilov for ELLE Indonesia September 2021; styling Daniil K.
“Apakah anda ingin minum sesuatu? Anggur atau kombucha?” Saya ditanya beberapa tahun yang lalu saat makan malam di rumah seorang teman.
Cultural disclaimer: makan malam saat itu berlokasi di Paris (di rumah keluarga yang sangat Parisian), bukan di California yang terobsesi dengan kesehatan. Sejak saat itu, kombucha dan “K” lainnya (kefir dan kimchi) telah menjadi bahan makanan saya sehari-hari. Apakah anda seseorang yang juga sudah menukar yoghurt dengan kefir? Atau mulai menambahkan kimchi ke segala hidangan—dari nasi hingga sayuran atau telur? Lebih dari sekadar tren kesehatan, makanan fermentasi telah berubah menjadi makanan pokok, dan kemampuannya untuk menyeimbangkan mikrobiomatubuh telah memasuki dunia kecantikan.
Pertama, bahan fermentasi masuk lewat produk perawatan kulit, dibawa oleh merek seperti Drunk Elephant, The Ordinary, Biologique Recherche, Biossance, SK-II, Fresh, dan Estée Lauder. Sekarang, bahan-bahan fermentasi tengah masuk perlahan ke ranah perawatan rambut, lewat sejumlah merek yang baru bermunculan dan juga merek yang sudah berdiri solid yang kemudian mendedikasikan formula baru untuk mereka. Salahkan Beyoncé, yang meluncurkan Cécred awal tahun ini, menggunakan kekuatan fermentasi yang diambil dari keratin bioaktif, madu, air beras, dan kulit pohon willow ungu di ketujuh produknya. Meningkatnya minat industri pada mikrobioma, ditambah dengan kegemaran tren TikTok DIY yang terus berkembang, telah memberi kontribusi pada munculnya perawatan rambut berbasis fermentasi.
Kirana & Nana (Persona) photography by Zaky Akbar for ELLE Indonesia April 2025; styling Sidky Muhamadsyah; makeup Ranggi Pratiwi; hair Farhan Nabil.
Meskipun mungkin tampak jelas bahwa “rambut yang indah adalah cerminan dari kulit kepala yang sehat”, merawat kulit kepala dengan tujuan estetika adalah kebiasaan yang relatif baru. “Karena COVID-19, kamisemakin tertarik untuk merawat kulit dan rambut,” jelas Marie-Laure Pons, International Marketing Director di Sisley. Merek Prancis tersebut memperluas keahlian perawatan kulitnya ke ranah perawatan rambut pada tahun 2018 silam dengan lini pelopor yang dirancan untuk merawat serat rambut dan kulit kepala.
Penyebab utama: virus itu sendiri—sekitar 1/3 perempuan yang terkena dampaknya mengalami kerontokan rambut yang signifikan—dan stres. Stres yang merupakan faktor umum pada kerontokan rambut, meningkatkan produksi kortisol, yang dapat menyebabkan sensitivitas lebih besar, sesak, hingg gatal-gatal.
Ketahui Anatomi Kepala dan Rambut
Kulit kepala mirip dengan kulit kita yang lain, namun lebih padat, dengan lima lapisan jaringan dibandingkan dengan tiga lapisan di sebagian besar area tubuh. Kulit kepala juga mengandung lebih banyak kelenjar sebasea dan sejumlah besar folikel rambut—sekit 100.000 folikel. Pergantian selnya dua kali lebih cepat dibandingkan bagian kulit lainnya, dan fungsinya lebih dari sekadar memproduksi rambut—juga berfungsi sebagai penghalang, melindungi tengkorak dari benturan dan infeksi, sekaligus rentan terhadap faktor eksternal seperti polusi dan sinar UV.
“Tahukah Anda bahwa kulit kepala menua enam kali lebih cepat daripada wajah?” tanya Helen Reavey, mengutip sebuah penelitian yang dilakukan oleh L’Oréal Group. Penata rambut dan ahli trikologi asal New York ini telah bekerja selama lebih dari lima belas tahun bersama penata rambut selebritas, Sam McKnight, dan meluncurkan merek terkenal Act+Acre pada tahun 2020. Menurut pakar tersebut, yang kliennya termasuk Harry Styles, Alicia Keys, dan Bella Hadid, merawat kulit kepala Anda menawarkan banyak manfaat. Dapatkan manfaat dari rambut yang lebih berkilau, lebih padat, lebih kuat yang tumbuh lebih cepat, mengurangi kerusakan dan kerontokan rambut, serta mencegah ketombe, gatal, dan kekencangan.
“Ketika kita merawat kulit, kita mungkin membutuhkan lebih sedikit riasan. Prinsip yang sama berlaku untuk perawatan kulit kepala,” ujar Helen Reavey. “Dengan mendetoksifikasi dan menutrisi kulit kepala, kita menghilangkan silikon yang menempel pada serat rambut, mengubah kualitas aslinya, dan menemukan kembali tekstur alami rambut kita. Terkadang hal ini adalah sebuah pencerahan!” Bagi Reavey, ini tentang kesehatan rambut—sebuah visi holistik yang mencakup mikrobioma kulit kepala dan hubungan langsung antara apa yang kita makan dan kesehatan rambut kita.
Rawat Dari Akar
Di bawah helaian rambut Anda terdapat keseluruhan ekosistem yang memegang kunci kesehatan rambut: mikrobioma kulit kepala. Sama seperti kulit atau usus Anda, kulit kepala adalah rumah bagi jutaan mikroba yang bekerja sama untuk menjaganya tetap seimbang, ternutrisi, dan pada akhirnya menjadi lingkungan yang subur untuk pertumbuhan rambut. Anggap saja seperti ini: rambut Anda seperti tanaman, dan sama seperti tanaman membutuhkan tanah yang tepat untuk tumbuh, rambut Anda membutuhkan kulit kepala yang sehat, yang dimulai dengan keseimbangan bakteri yang tepat. Mikroorganisme ini melindungi kulit kepala, menangkal iritasi, dan mendukung folikel rambut Anda, memastikan rambut tetap kuat dan sehat.
Inilah menariknya: mikrobioma setiap orang itu unik. Genetik, gaya hidup, kesehatan, lingkungan tempat tinggal, dan rutinitas perawatan rambut Anda semuanya memainkan peran utama dalam menentukan seberapa seimbang (atau tidak seimbangnya) rambut Anda.
Oleh karena itu, minat untuk menambahkan probiotik topikal dan oral ke dalam rutinitas perawatan rambut semakin meningkat. Penelitian terbaru, termasuk yang diterbitkan pada bulan Mei 2024 oleh Chang-Shik Yin, seorang peneliti di Pusat Penelitian Akupunktur dan Ilmu Meridian di Universitas Kyung Hee di Seoul, Korea Selatan, menunjukkan bahwa probiotik tidak hanya dapat meningkatkan kesehatan kulit tetapi juga membantu mengatasi masalah kulit kepala kronis seperti ketombe, dermatitis seboroik, psoriasis, dan bahkan kondisi seperti jerawat dan rosacea.
Diet yang seimbang sangat penting untuk rambut yang sehat. Kekurangan vitamin dan mineral, seperti vitamin B kompleks, vitamin D, dan zat besi, dikaitkan dengan rambut yang menipis. Diet yang seimbang menyediakan folikel rambut dengan bahan penyusun penting untuk pertumbuhan rambut baru. Makanan fermentasi kaya akan bahan probiotik yang dapat membantu menjaga mikrobioma usus yang sehat, yang akan meningkatkan penyerapan nutrisi dari makanan dan telah terbukti berdampak positif pada Kesehatan secara keseluruhan. Gangguan pada penghalang usus telah dikaitkan dengan peradangan sistemik dan telah terbukti berdampak negatif pada kesehatan kulit,” tambah Dr. Joshua Zeichner, Associate Professor of Dermatology sekaligus Director of Cosmetic & Clinical Research in Dermatology di Rumah Sakit Mount Sinai di New York.
Alina (Amor Model) photography by Vicky Tanzil for ELLE Indonesia February 2020; styling Sidky Muhamadsyah; hair Aileen Kusumawardani.
Kandungan Fermentasi Lebih dari Sekadar Tren
“Fermentasi adalah suatu proses di mana gula dan pati diubah oleh mikroorganisme seperti ragi menjadi senyawa yang lebih kuat, seperti asam dan alkohol. Jika menyangkut kulit, produk fermentasi yang terurai ini memiliki manfaat seperti hidrasi, penyeimbangan mikrobioma, dan manfaat antioksidan,” Dr. Joshua Zeichner menjelaskan. Fermentasi memperkuat kekuatan bahan-bahan, membuatnya lebih mudah diserap tubuh, dan telah menjadi praktik yang digunakan secara global baik dalam makanan maupun kecantikan selama berabad-abad. Jauh sebelum Cécred milik Beyoncé memasuki pasar pada tahun 2024 dengan produk perawatan rambutnya yang mengandung beras fermentasi dan protein mawar—sebuah versi botol dari bilasan beras fermentasi yang populer di TikTok (tagar #ricewater ditonton lebih dari 1.2 miliar penayangan)—perawatan rambut berbasis fermentasi telah berakar pada beberapa budaya kuno. Di Guangxi, daerah otonom yang terletak di Tiongkok selatan, wisatawan berbondong-bondong ke Desa Huangluo untuk menyaksikan demonstrasi pencucian rambut dengan beras fermentasi oleh para perempuan dari suku Yao. The China Long Hair Museum di Desa Huangluo memiliki pabrik yang memproduksi produk perawatan rambut dari air beras fermentasi yang dijual di toko suvenir museum tersebut.
“Perawatan rambut fermentasi merupakan bidang yang sangat menjanjikan. Dalam jangka panjang, kita mungkin akan melihat lebih banyak produk kosmetik yang dipersonalisasi dan bahkan kosmetik atau obat- obatan yang terbuat dari bahan-bahan yang difermentasi untuk mengatasi kondisi kulit seperti jerawat dan eksim,” pungkas dokter kulit Prancis, Dr. Nina Roos. Pada bulan September 2022, Shiseido mengakuisisi merek yang berfokus pada mikrobioma, Gallinée, yang menggunakan bahan-bahan fermentasi dalam perawatan kulit darambut. Pada bulan Desember 2023, L’Oréal mengakuisisi firma riset probiotik Denmark, Lactobio, dengan rencana mengembangkan produk untuk kulit dan rambut.
Dr. Nina Roos memperingatkan bahwa bahan-bahan yang difermentasi bersifat “hidup”, sehingga pengawetannya menjadi lebih menantang. Ia melanjutkan, “Anda harus memilih produk dengan bahan-bahan alami yang sebisa mungkin tidak diproses dan tidak diubah.”
photography by Vicky Tanzil for ELLE Indonesia February 2020; styling Sidky Muhamadsyah; makeup Aditya Wardhana; hair Aileen Kusumawardani.
The Rootist, merek perawatan rambut nabati baru yang didirikan tahun ini oleh David Chung (yang menjual merek perawatan kulit Farmacy ke Procter & Gamble pada tahun 2021), telah mengembangkan pengikut setia dengan produk-produk inventif seperti BioBrewTM Fermented Strengthening Serum. Semua produk merek tersebut mengandung Rootbiomic Ferment yang sedang dipatenkan, yaitu sebuah superfood multivitamin yang terbuat dari delapan bahan botani yang efektif secara klinis, seperti akar Chinese Skullcap untuk mendukung siklus pertumbuhan rambut, jamur Reishi untuk memperkuat penghalang kulit kepala dan mendukung keseimbangan, serta Coffee Berry untuk perlindungan antioksidan. Produk-produk tersebut juga juga mengandung probiotik L. Plantarum dan L. Casei, yang diisolasi dari apel dan vegan kimchi.
“Produk perawatan rambut berbasis fermentasi jelas memiliki peran dalam perawatan rambut, tetapi penting untuk memahami bahwa produk-produk ini lebih bermanfaat bagi kulit kepala daripada rambut itu sendiri,” Dr. Joshua Zeichner mengingatkan. “Rambut terbuat dari bahan mati yang disebut keratin. Meskipun produk-produk dapat membantu memperkuat, melindungi, dan menghidrasi rambut hingga tingkat tertentu, Anda tidak dapat mengubah strukturnya selain memastikan pertumbuhan baru yang sehat dan mencegah kerusakan. Peradangan, iritasi, dan serpihan pada kulit kepala dapat berkontribusi pada kerontokan rambut dan mengganggu pertumbuhan baru. Perawatan rambut berbasis fermentasi dapat membantu mengembalikan mikrobioma kulit kepala yang sehat, meredakan peradangan, dan memastikan bahwa kulit kepala terhidrasi. Semua ini secara kolektif mendorong pertumbuhan rambut yang sehat,” tambahnya. Masa depan yang menjanjikan menanti!